Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun resmi sosial media kami

Mengais Rejeki Dari Getah Pinus

DSC_0120

PASEKAN – Beberapa orang warga Dusun Tanjungsari Desa Pasekan berprofesi sebagai penyadap getah pinus, rutinitas keluar masuk hutan sudah menjadi hal yang biasa. Aroma pohon pinus, getah pinus, embun pagi sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Masyarakat penyadap getah pinus di lahan milik Perhutani di wilayah Desa Pasekan Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri ini sebagai sumber penghidupan, tambahan bagi mereka selain menjadi petani maupun buruh tani. Semakin banyak getah pinus yang disadap berarti ada jaminan kesejahteraan pada diri mereka.

Penyadapan yang mereka lakukan adalah dengan cara melukai batang pohon atau Nyecek sampai ke bagian kayu. Setiap pohon pinus yang sudah layak siap diambil getahnya, dibuat cecean. Pekerjaan tersebut mereka lakukan pada waktu pagi hari untuk mengambil getah ataupun memperbarui cecekan yang sudah berkurang hasilnya. Untuk meningkatkan hasil sadapan,  setiap dua hari sekali, dilakukan perangsangan pada tiap luka bekas sadapan. Tujuannya, untuk mencairkan kembali getah pinus dengan semprotan cairan bahan kimia tertentu agar getah dapat keluar lebih deras. Dengan prosedur dan teknik penyadapan yang benar, bisa dihasilkan getah berkualitas. Dengan teknik penyadapan yang sudah mereka kuasai, setiap hari mereka ke hutan  kelolaan mereka sesuai dengan areal kerja yang digarap masing-masing. Dari hasil sadapan yang mereka kumpulkan selama dua minggu  dapat menghasilkan 250 kg getah  untuk dijual kepihak perhutani, mereka mampu menghasilkan Rp 1.500.000 per bulan. Berprofesi sebagai penyadap getah pinus tak kalah hebatnya dengan profesi-profesi lainnya. Bahkan bisa saja malah menjanjikan kesejahteraan yang lebih.